RS Pendidikan; The Best or The Worst?

Saat ini pemerintah Indonesia sedang berupaya mengembangkan kapasitas pendidikan bagi tenaga kesehatan khususnya tenaga medis melalui pembangunan RS Akademik di berbagai universitas besar di Indonesia. Masalahnya adalah citra pelayanan di RS Pendidikan di Indonesia tidak sebaik di negara maju.

Teaching Hospital di Belanda

RS Pendidikan justru dikenal sebagai RS dengan mutu pelayanan paling tinggi. Hal ini disebabkan karena RS Pendidikan merupakan tempat berkarya para profesor dan dokter spesialis-sub spesialis dengan keahlian tertinggi yang tidak terdapat di RS non pendidikan. Selain itu, alat kedokteran tercanggih ada di RS Pendidikan. Meskipun untuk pendidikan, pasien tidak merasa dijadikan sebagai kelinci percobaan bagi para calon dokter maupun tenaga klinisi lainnya. Sebaliknya, pasien dengan sukarela (bahkan rela antri) agar kasusnya dibahas di kelas. Kelas yang dimaksud adalah sebuah ruangan besar menyerupai auditorium, dengan tempat tidur pasien yang terletak di tengah-tengah, dan dikelilingi oleh para mahasiswa dan dokter/staf pengajar yang mendiskusikan kasusnya. Dalam proses diskusi ini para audiens bisa mengajukan pertanyaan kepada pasien sebanyak mungkin untuk menggali informasi (anamnese) lebih dalam tentang kasus tersebut. Sebaliknya, pasien akan dengan senang hati menyampaikan apa yang menjadi keluhannya, karena dari situ pasien akan memperoleh medical advice gratis (dan komprehensif) tanpa membayar fee ke sekian banyak dokter spesialis/sub spesialis bahkan konsultan. Ini yang menjadi salah satu daya tarik bagi pasien di Belanda untuk berobat ke RS Pendidikan. Didukung oleh sistem manajemen pendidikan yang baik, maka mahasiswa maupun pasien mendapatkan manfaat yang optimal dari proses belajar mengajar seperti ini.

Sama seperti di Indonesia, RS Pendidikan di Belanda juga memiliki RS afiliasi pendidikan. Tujuannya antara lain adalah untuk memperkaya kasus yang dapat didiskusikan, diteliti dan ditangani oleh peserta didik. Mindset pendidikan dan riset adalah untuk mencari best practices dalam meningkatkan mutu pelayanan, bukan untuk memperoleh kredit point (bagi pengajar) atau SKS (bagi mahasiswa) sebagaimana yang banyak terjadi di Indonesia. Dengan mindset seperti ini, semua sumber daya yang dikerahkan untuk melakukan penelitian maupun riset dapat dianggap sebagai investasi untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien, baik dari aspek klinisnya maupun aspek manajemen.

Teaching Hospital di Australia

Universitas tidak mengelola teaching hospital sendiri, melainkan berafiliasi dengan RS-RS yang ada yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Teaching Hospital. Dengan demikian, terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara Medical Faculty of Sydney University dengan teaching hospitals di Kota Sydney dan sekitarnya. Untuk menjamin mutu proses pendidikan, satu teaching hospital hanya dapat digunakan oleh satu medical school. Bisa saja sebuah teaching hospital digunakan oleh dua medical school asalkan mereka memiliki kurikulum yang sama, dimana hal ini sangat tidak umum. Klinisi (medical doctor) yang diangkat oleh teaching hospital dan terlibat dalam proses pendidikan klinik akan diberikan gelar akademik sebagai Clinical Associate Professor dan Clinical Professor, tergantung pada track record-nya dalam dunia pendidikan (termasuk kegiatan penelitian dan publikasi). Mereka tidak lagi mendapat honor atau fee dari kegiatan mengajar, karena itu merupakan bagian dari tugas yang harus mereka lakukan sebagai dokter pendidik. 90% dari kegiatan belajar mengajar klinik dilakukan oleh staf pendidik seperti ini.

Salah satu afiliasi teaching hospital di Kota Sydney adalah Westmead Hospital. Di Wesmead Hospital yang merupakan RS pemerintah, pelayanan diutamakan bagi masyarakat tidak mampu. Staf medis dan perawat yang bekerja di Westmead Hospital memiliki tugas utama memberikan pelayanan pada pasien. Tugas tambahannya adalah mendidik dan membimbing mahasiswa yang sedang menjalani rotasi klinik di Westmead Hospital. Namun dalam kegiatan akademik ini, tidak ada insentif tambahan bagi dokter yang bersangkutan karena sudah dianggap sebagai bagian dari tugasnya sebagai dokter di RS Pendidikan.

Sebaliknya, dokter (junior maupun senior) dari Medical Faculty pada jadwal tertentu tertentu akan berkunjung ke Westmead Hospital untuk turut merawat pasien sambil menjalankan proses pendidikan kepada mahasiswa (supervisi). Untuk menjalankan aktivitas ini pun dokter (tenaga pendidik) yang bersangkutan tidak mendapatkan insentif tambahan karena dianggap sudah bagian dari tugasnya sebagai dosen.

Benefit yang diterima oleh kedua belah pihak (Fakultas Kedokteran dan RS Pendidikan) adalah bagi FK jelas ada tempat praktek yang memiliki standar tinggi bagi mahasiswa kedokterannya. Praktek dengan real patients, serta real medical devices dan equipments akan meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap skill teknis medis yang harus dikuasai dan menghasilkan dokter-dokter berkompetensi tinggi. Bagi RS Pendidikan milik pemerintah, keterbatasan tenaga dokter yang mereka miliki – terkait dengan keterbatasan alokasi anggaran pemerintah – membuat kerjasama dengan Fakultas Kedokteran menjadi sesuatu yang menguntungkan. Dibandingkan dengan RS lain yang bukan pendidikan, RS pendidikan akan memiliki supply tenaga profesional (dokter senior dan junior) yang jumlahnya sangat banyak sehingga ada jaminan bahwa setiap hari pasien bisa dikunjungi oleh dokter. Di RS non pendidikan hal ini sulit dilakukan karena jumlah dokter terbatas dan jumlah pasien banyak, sehingga dokter tidak bisa mensupervisi pasien secara harian.

Hal  yang sama terjadi di RS swasta yang juga menjadi RS pendidikan bagi Medical School of Sydney University. Salah satu RS swasta yang menjadi afiliasi teaching hospital adalah Royal Shore North Hospital yang terletak di bagian utara Kota Sydney. Sebagai RS swasta, Royal Shore North Hospital melayani masyarakat Sydney dari kalangan atas. Namun atas sumbangan donatur, Royal Shore North Hospital memiliki Royal Shore North Clinical School yang digunakan sebagai fasilitas pendidikan bagi mahasiswa kedokteran dari beberapa univ di Sydney, terutama Medical School of Sydney University. Selain ini RSNH juga digunakan untuk merawat pasien dari kalangan menengah ke bawah karena biayanya yang lebih murah dengan adanya subsidi dari pemerintah melalui universitas. Simbiosis mutualisme yang terjadi mirip dengan di Westmead Hospital. Bahkan beberapa peralatan canggih merupakan sumbangan dari universitas untuk melengkapi pelayanan di RSNH agar proses pendidikan dapat berjalan dengan lebih baik. bagi NCS sumbangan-sumbangan seperti ini tentu saja akan meningkatkan daya saing mereka dibanding RS swasta sekelas, selain itu mereka juga secara rutin menerima visitasi dokter ahli dari Sydney University.

Bagaimana dengan RS Pendidikan di Indonesia?

bersambung....

2 Responses

  1. saya tunggu sambungan nya krn saya di indonesia. tulisan yang menarik. good luck.

    • Trims kunjungannya. Ada 1 event yang saya tunggu, yaitu Forum Mutu IHQN di Jakarta yang salah satu topiknya membahas mengenai Pengembangan Konsep Mutu di RS Universitas (23-24 Januari 2010). Moga-moga dari situ ada sesuatu yang bisa diambil sebagai perbandingan dengan Teaching Hospital di Negara lain.

Leave a comment